Saat membicarakan destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya di Bali, GWK Bali atau Garuda Wisnu Kencana Cultural Park pasti berada di daftar teratas. Terletak di kawasan Ungasan, Bali Selatan, GWK bukan sekadar taman hiburan biasa—ia merupakan simbol kebanggaan dan identitas budaya Indonesia yang dikemas dalam lanskap megah dan modern. Dengan patung Garuda Wisnu setinggi lebih dari 120 meter, tempat ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai informasi menarik seputar GWK Bali—mulai dari sejarah, fasilitas, aktivitas seru, hingga alasan mengapa GWK wajib kamu kunjungi dalam itinerary liburanmu. Yuk, simak selengkapnya!
1. Apa Itu GWK Bali dan Mengapa Begitu Ikonik?
GWK Bali adalah singkatan dari Garuda Wisnu Kencana, sebuah taman budaya yang menampilkan patung raksasa Dewa Wisnu yang mengendarai burung Garuda. Patung ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia, bahkan mengalahkan tinggi Patung Liberty di Amerika Serikat. Tingginya mencapai sekitar 121 meter dengan lebar bentangan sayap Garuda sekitar 64 meter, menjadikannya landmark yang sangat mencolok di kawasan Bali Selatan.
Kepopuleran GWK tak lepas dari perpaduan nilai budaya, arsitektur luar biasa, dan daya tarik wisata yang lengkap. Patung ini dirancang oleh seniman terkenal I Nyoman Nuarta dan menjadi simbol pelestarian budaya Hindu di Indonesia. Selain itu, GWK juga menjadi tempat berlangsungnya berbagai pertunjukan seni dan budaya yang memperkenalkan kekayaan tradisi Bali kepada dunia.
Tidak hanya sebagai objek wisata, GWK juga sering dijadikan lokasi acara nasional dan internasional, mulai dari konser musik hingga konferensi besar. Inilah yang membuat GWK bukan hanya ikonik dari segi visual, tetapi juga memiliki peran penting dalam representasi budaya Indonesia di mata dunia.
2. Lokasi dan Cara Menuju GWK Bali
Garuda Wisnu Kencana atau GWK Bali terletak di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Lokasinya berada di dataran tinggi Bali bagian selatan, sekitar 15–20 menit perjalanan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Kawasan ini juga tidak jauh dari destinasi wisata populer seperti Pantai Pandawa, Uluwatu Temple, dan Jimbaran.
Untuk menuju GWK Bali, kamu bisa menggunakan berbagai jenis transportasi, tergantung kebutuhan dan preferensi. Jika datang bersama rombongan atau keluarga, menyewa mobil lengkap dengan supir bisa jadi pilihan paling nyaman. Namun, bagi solo traveler atau Gen Z yang suka fleksibilitas, menyewa motor adalah cara yang lebih hemat dan praktis untuk menjelajahi wilayah sekitar.
Ada pula transportasi online seperti Gojek atau Grab yang cukup mudah diakses, terutama dari area Kuta, Seminyak, atau Denpasar. Petunjuk arah menuju GWK sangat jelas dan mudah ditemukan baik melalui Google Maps maupun papan penunjuk jalan yang tersebar di sepanjang rute utama.
3. Sejarah Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana
Sejarah GWK Bali dimulai dari mimpi besar seorang maestro seni rupa Indonesia, I Nyoman Nuarta, yang ingin menciptakan karya monumental sebagai simbol kebesaran budaya bangsa. Gagasan membangun patung Dewa Wisnu yang menunggangi burung Garuda mulai diwujudkan pada tahun 1997, dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak.
Namun, proyek ini sempat mengalami berbagai hambatan, termasuk krisis ekonomi dan masalah pendanaan, yang membuat pembangunannya terhenti selama bertahun-tahun. Barulah pada tahun 2013, proses konstruksi dilanjutkan kembali secara intensif hingga akhirnya selesai dan diresmikan pada tahun 2018.
Patung ini dibangun dari bahan tembaga dan kuningan, serta diperkuat dengan baja dan struktur tahan gempa. Lebih dari 1.000 pekerja terlibat dalam pembangunan patung yang terdiri dari 754 modul tersebut. Kini, patung Garuda Wisnu Kencana berdiri megah sebagai ikon budaya yang menggabungkan seni, teknologi, dan warisan leluhur dalam satu kesatuan monumental.
4. Arsitektur dan Keunikan Patung GWK Bali
Salah satu daya tarik utama dari GWK Bali adalah arsitekturnya yang luar biasa megah dan penuh detail. Patung ini memiliki tinggi sekitar 121 meter dan berdiri di atas pedestal setinggi 46 meter, menjadikannya salah satu patung tertinggi di dunia. Tidak hanya tinggi, patung ini juga memiliki struktur yang rumit dan penuh filosofi.
Dibuat dari campuran tembaga dan kuningan seberat lebih dari 3.000 ton, bagian-bagian patung dirakit dari 754 modul besar yang disatukan menggunakan teknologi modern. Tantangan pembangunan ini tidak hanya dari segi ukuran, tetapi juga ketahanan terhadap cuaca tropis dan gempa bumi. Oleh karena itu, struktur internalnya dilengkapi dengan kerangka baja kuat yang dirancang untuk stabilitas jangka panjang.
Yang membuat patung ini unik bukan hanya skala dan bahannya, tetapi juga ekspresi artistik yang dikandungnya. Dewa Wisnu digambarkan dengan wajah penuh wibawa, mengendarai burung Garuda yang membentangkan sayap lebar, simbol perlindungan dan kebijaksanaan. Kombinasi elemen mitologi Hindu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin memahami kekayaan simbolik dan estetika budaya Bali.
5. Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan
Kunjungan ke GWK Bali tidak hanya tentang mengagumi patung raksasa semata. Tersedia beragam aktivitas menarik yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari edukatif hingga hiburan. Jadi, baik kamu datang bersama keluarga, teman, atau solo sekalipun, ada banyak hal yang bisa dilakukan di kawasan ini.
Pertama, kamu bisa menyaksikan pertunjukan seni budaya khas Bali yang digelar rutin di area amphitheater. Tari Kecak, Tari Barong, dan Tari Legong menjadi tontonan wajib yang penuh makna dan daya tarik visual. Pertunjukan ini biasanya berlangsung sore hingga malam hari, menambah suasana magis di bawah cahaya lampu panggung yang dramatis.
Selain itu, kamu juga bisa menjelajahi Lotus Pond, area outdoor luas yang sering dijadikan venue untuk konser dan acara besar. Ada pula Exhibition Hall dan galeri seni tempat kamu bisa melihat pameran budaya dan sejarah patung GWK. Bagi pecinta foto, spot-spot instagramable seperti Plaza Wisnu, Plaza Garuda, dan Indraloka Garden tak boleh dilewatkan.
Untuk keluarga dengan anak-anak, GWK menyediakan area edukatif seperti Street Theater yang menampilkan kerajinan lokal dan hiburan ringan. Setelah puas berkeliling, kamu bisa bersantai di kafe atau restoran yang menawarkan menu lokal maupun internasional dengan panorama indah dari ketinggian Ungasan.
6. Fasilitas Lengkap di Area GWK Bali
Salah satu alasan mengapa GWK Bali menjadi destinasi favorit wisatawan adalah kelengkapan fasilitas yang ditawarkan. Area taman budaya ini dirancang agar ramah untuk semua pengunjung—baik keluarga, lansia, hingga penyandang disabilitas—sehingga semua orang bisa menikmati pengalaman wisata dengan nyaman dan menyenangkan.
Setibanya di area parkir, kamu akan menemukan shuttle bus yang siap mengantarkan pengunjung ke titik-titik utama di dalam kawasan. Bagi yang ingin lebih leluasa menjelajah, tersedia pula jalur pejalan kaki yang dilengkapi dengan penunjuk arah dan tempat istirahat di beberapa titik strategis.
Untuk keperluan ibadah, terdapat mushola yang bersih dan tenang. Toilet umum tersedia dalam jumlah cukup dan tersebar di berbagai lokasi, sehingga mudah diakses kapan pun dibutuhkan. Selain itu, terdapat pusat informasi wisata, loker penyimpanan barang, serta layanan medis darurat sebagai bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung.
Tidak ketinggalan, deretan toko suvenir dan galeri seni lokal juga hadir untuk kamu yang ingin membawa pulang kenang-kenangan khas GWK. Pilihannya beragam—mulai dari kaos, patung mini, hingga karya seni tradisional Bali yang unik. Jadi, selain menikmati keindahan budaya, kamu juga bisa mendukung pelaku UMKM lokal secara langsung.
7. Tips Berkunjung agar Lebih Maksimal
Agar kunjunganmu ke GWK Bali semakin nyaman dan berkesan, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan. Dengan sedikit persiapan, pengalaman menjelajahi taman budaya terbesar di Bali ini akan jauh lebih menyenangkan dan efisien.
Pilih waktu kunjungan yang tepat: Datanglah pada pagi atau sore hari untuk menghindari terik matahari yang cukup menyengat, terutama saat menjelajah area outdoor. Sore hari juga waktu yang ideal untuk menyaksikan pertunjukan seni sambil menunggu matahari terbenam.
Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman: Mengingat luasnya area GWK, disarankan untuk mengenakan pakaian yang menyerap keringat serta sepatu atau sandal yang nyaman untuk berjalan jauh. Jangan lupa membawa topi dan tabir surya untuk perlindungan ekstra dari sinar UV.
Siapkan kamera atau ponsel dengan baterai penuh: Ada banyak spot foto estetik dan momen menarik yang sayang jika terlewat. Jika perlu, bawa juga power bank untuk berjaga-jaga agar baterai tidak habis di tengah eksplorasi.
Perhatikan jadwal pertunjukan: Pastikan kamu mengetahui waktu pertunjukan Tari Kecak, Barong, atau Legong agar tidak terlewat. Informasi tersebut biasanya bisa dilihat di website resmi atau saat kamu membeli tiket masuk.
Belanja secukupnya dan dukung lokal: Berbelanjalah di toko suvenir lokal yang tersedia di dalam area. Selain mendapatkan produk khas Bali, kamu juga turut mendukung para pengrajin dan pelaku UMKM di sekitar GWK.
Baca juga : Baju Adat Bali: Keindahan, Filosofi, dan Maknanya dalam Kehidupan Sehari-hari
8. Harga Tiket Masuk dan Cara Menuju GWK Bali
Sebelum mengunjungi GWK Bali, penting untuk mengetahui harga tiket dan rute menuju lokasi agar perjalananmu berjalan lancar. Dengan begitu, kamu bisa menyiapkan anggaran dan waktu yang lebih efisien.
Harga tiket masuk GWK Bali bervariasi tergantung usia dan kewarganegaraan. Untuk wisatawan domestik, harga tiket biasanya berkisar antara Rp80.000 hingga Rp125.000 untuk dewasa, dan lebih murah untuk anak-anak. Sementara untuk wisatawan mancanegara, tiketnya bisa mencapai Rp150.000–Rp200.000. Biaya ini sudah termasuk akses ke area patung utama, shuttle dalam area, dan beberapa fasilitas umum. Namun, jika kamu ingin menonton pertunjukan seni atau masuk ke dalam patung, biasanya ada tiket tambahan.
Untuk cara menuju GWK Bali, lokasi ini sangat mudah dijangkau. Terletak di kawasan Ungasan, Kabupaten Badung, GWK berjarak sekitar 15 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Kamu bisa menggunakan transportasi online, menyewa mobil pribadi, atau menggunakan jasa tur lokal. Jika ingin lebih bebas mengeksplorasi, menyewa kendaraan pribadi bisa menjadi pilihan terbaik.
Pastikan untuk menggunakan aplikasi navigasi agar tidak tersesat, dan periksa jadwal buka GWK yang biasanya dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam WITA. Dengan informasi ini, kamu bisa merencanakan kunjungan secara lebih terstruktur dan nyaman.
GWK Bali, Destinasi Budaya yang Tak Boleh Terlewat
Sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia, GWK Bali menawarkan lebih dari sekadar tempat foto atau rekreasi. Ia adalah simbol persatuan budaya, seni, dan sejarah yang berpadu dalam sebuah pengalaman wisata yang mengesankan. Dari megahnya patung Garuda Wisnu Kencana hingga pertunjukan seni yang menggugah hati, setiap sudut GWK menyimpan cerita yang patut dijelajahi.
Apakah kamu datang bersama keluarga, pasangan, atau solo traveler, GWK siap menyambutmu dengan keindahan dan keramahan khas Bali. Jangan lupa manfaatkan waktu sebaik mungkin—eksplorasi setiap sudut taman, cicipi kuliner lokal, dan abadikan momen-momen terbaikmu di sini.
Jadi, tunggu apa lagi? Masukkan GWK ke dalam itinerary liburanmu berikutnya dan rasakan langsung pesona budaya Indonesia yang luar biasa dari jantung Pulau Dewata!
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang produk dan layanan dari Bank Mega, kamu bisa kunjungi website kami, hubungi layanan pelanggan kami di 08041500010, atau bisa juga download aplikasi M-Smile yang tersedia di App Store dan Play Store untuk daftar dan apply Tabungan Bank Mega dan Kartu Kredit Bank Mega sekarang juga! Kamu juga bisa apply kartu kredit hanya 5 menit langsung di-approve lewat sini. Untuk data dan referensi terbaru, silakan kunjungi bankmega.com.
Bank Mega Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan & Bank Indonesia serta merupakan peserta penjaminan LPS