Inflasi sering kali menjadi momok bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin menjaga nilai kekayaan. Harga barang dan jasa meningkat, daya beli menurun, dan nilai uang pun tergerus. Dalam kondisi ini, banyak orang mencari cara untuk mengamankan aset mereka, salah satunya melalui investasi tanah. Apakah masih menguntungkan investasi tanah untuk gen Z?
Investasi Tanah untuk Gen Z: Apakah Layak Dimulai dari Sekarang?
Banyak Gen Z mulai menyadari pentingnya investasi untuk masa depan. Namun, dengan berbagai pilihan instrumen investasi yang tersedia, apakah tanah menjadi pilihan yang tepat untuk generasi muda? Meskipun investasi tanah sering dianggap sebagai aset yang mahal dan membutuhkan modal besar, kenyataannya ada banyak cara bagi Gen Z untuk memulai tanpa harus memiliki dana ratusan juta rupiah. Salah satu caranya adalah dengan membeli tanah di daerah berkembang yang masih memiliki harga terjangkau atau mempertimbangkan pembelian secara patungan (crowdfunding real estate) yang kini semakin populer.
Selain itu, investasi tanah juga cocok bagi Gen Z yang ingin memiliki aset jangka panjang yang stabil dan tahan terhadap inflasi. Dibandingkan dengan saham atau kripto yang memiliki volatilitas tinggi, tanah cenderung mengalami kenaikan harga seiring waktu tanpa risiko fluktuasi ekstrem. Namun, agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal, penting bagi Gen Z untuk memahami faktor-faktor seperti lokasi, aksesibilitas, dan perkembangan infrastruktur di sekitar tanah yang dibeli. Dengan strategi yang tepat dan pemanfaatan fasilitas keuangan yang mendukung, seperti cicilan atau tabungan investasi, memiliki tanah di usia muda bukan lagi sekadar impian, melainkan langkah nyata untuk membangun kestabilan finansial di masa depan.
Investasi Tanah untuk Gen Z: Apakah Masih Menguntungkan Saat Inflasi?
Tanah selalu dianggap sebagai aset investasi yang menguntungkan karena sifatnya yang terbatas dan cenderung mengalami kenaikan harga setiap tahun. Namun, saat inflasi tinggi, muncul pertanyaan: apakah investasi tanah tetap menguntungkan atau justru menjadi beban?
Agar lebih jelas, mari kita bahas keuntungan dan tantangan dari investasi tanah saat inflasi.
Keuntungan Investasi Tanah Saat Inflasi
-
Nilai Tanah Cenderung Naik
Tidak seperti uang tunai yang nilainya bisa menyusut akibat inflasi, tanah justru bisa mengalami peningkatan harga. Hal ini karena permintaan terhadap lahan terus bertambah, sementara ketersediaannya terbatas. -
Perlindungan dari Penurunan Nilai Mata Uang
Saat inflasi terjadi, uang tunai kehilangan daya belinya. Jika Anda menyimpan uang dalam bentuk tanah, aset tersebut bisa tetap bernilai atau bahkan meningkat seiring dengan kenaikan harga properti. -
Potensi Keuntungan Jangka Panjang
Investasi tanah memang tidak memberikan hasil instan, tetapi dalam jangka panjang, nilainya bisa naik berkali-kali lipat. Jika lokasi tanah strategis, harga jualnya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan saat pertama kali dibeli. -
Minim Perawatan Dibanding Properti
Berbeda dengan properti bangunan yang membutuhkan perawatan dan biaya pemeliharaan, tanah kosong hampir tidak membutuhkan perawatan sama sekali. Ini membuatnya menjadi investasi yang lebih praktis. -
Bisa Dijadikan Sumber Passive Income
Selain dijual kembali, tanah juga bisa dimanfaatkan untuk disewakan sebagai lahan parkir, lahan pertanian, atau bahkan didirikan properti komersial. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan penghasilan pasif tanpa perlu menjual aset.
Baca Juga : Apakah Investasi Tanah Aman dan Menguntungkan Saat Inflasi?
Tantangan Investasi Tanah Saat Inflasi
-
Harga Pembelian Bisa Melonjak
Saat inflasi, harga tanah di beberapa lokasi strategis bisa naik drastis. Hal ini bisa menjadi kendala bagi investor yang ingin membeli tanah dengan harga terjangkau. -
Kurang Likuid Dibandingkan Investasi Lain
Berbeda dengan emas atau saham yang bisa dijual dengan cepat, menjual tanah membutuhkan waktu lebih lama. Anda harus mencari pembeli yang tepat dan proses transaksi bisa memakan waktu berbulan-bulan. -
Adanya Pajak dan Biaya Tambahan
Memiliki tanah berarti harus membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) setiap tahun. Jika tanah tidak dimanfaatkan, pajak ini bisa menjadi beban finansial. -
Butuh Riset yang Mendalam
Tidak semua tanah mengalami kenaikan harga yang signifikan. Ada beberapa faktor yang menentukan nilai investasi tanah, seperti lokasi, aksesibilitas, dan perkembangan daerah di sekitarnya.
Tips Berinvestasi Tanah Saat Inflasi
Jika Anda tertarik untuk tetap berinvestasi tanah meskipun dalam kondisi inflasi, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
-
Pilih Lokasi yang Berkembang
Cari lokasi yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi, seperti di daerah yang sedang berkembang atau dekat dengan proyek infrastruktur baru. -
Lakukan Riset Harga Pasar
Jangan langsung membeli tanpa mengecek harga pasar. Bandingkan harga tanah di berbagai lokasi dan lihat tren kenaikan harganya dalam beberapa tahun terakhir. -
Pastikan Legalitas Tanah Jelas
Hindari tanah sengketa atau yang memiliki status hukum tidak jelas. Pastikan tanah memiliki sertifikat hak milik (SHM) agar tidak ada masalah di kemudian hari. -
Gunakan Kartu Kredit Bank Mega untuk Kemudahan Pembayaran
Jika Anda ingin membeli tanah dengan cara cicilan atau membutuhkan dana tambahan untuk pengurusan surat-surat, manfaatkan kartu kredit Bank Mega. Dengan berbagai promo dan fasilitas yang tersedia, Anda bisa lebih fleksibel dalam mengelola keuangan. -
Pertimbangkan Diversifikasi Investasi
Jangan hanya berinvestasi di tanah. Sebaiknya kombinasikan dengan instrumen investasi lain, seperti reksa dana atau obligasi, untuk mengurangi risiko.
Masih Layakkah Berinvestasi Tanah Saat Inflasi?
Investasi tanah tetap menjadi pilihan yang menarik meskipun inflasi sedang tinggi. Keunggulannya dalam menjaga nilai aset dan potensi kenaikan harga jangka panjang membuat tanah masih menjadi salah satu instrumen investasi favorit bagi banyak orang.
Namun, tetap ada tantangan yang harus diperhatikan, seperti kenaikan harga beli, pajak tahunan, dan tingkat likuiditas yang rendah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi tanah, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Jika Anda ingin mencari instrumen investasi yang lebih fleksibel, Bank Mega juga menawarkan berbagai layanan keuangan yang bisa membantu Anda mengelola keuangan dengan lebih baik. Jangan ragu untuk mengeksplorasi produk investasi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan finansial Anda. Kamu bisa kunjungi website kami, hubungi layanan pelanggan kami di 08041500010, atau bisa juga download aplikasi M-Smile yang tersedia di App Store dan Play Store untuk daftar dan apply Tabungan Bank Mega dan Kartu Kredit Bank Mega sekarang juga! Kamu juga bisa apply kartu kredit hanya 5 menit langsung di-approve lewat sini.