OJK Temukan Banyak Warga RI Tak Punya Jaminan Penghasilan Tetap!

Fakta OJK: Minimnya Dana Pensiun

OJK menyoroti bahwa porsi pekerja yang memiliki rencana dana pensiun masih kecil. Banyak yang mengandalkan tabungan biasa, penjualan aset, atau bantuan keluarga saat pensiun. Indikasi ini menegaskan perlunya literasi dan aksi lebih dini.

Kenapa Banyak Orang Belum Siap?

• Literasi keuangan rendah: belum memahami pentingnya investasi dan efek compound.
• Tanpa rencana tertulis: menabung tanpa target membuat dana mudah terpakai.
• Tidak memanfaatkan produk resmi: abai pada DPLK, reksa dana, SBN, deposito.
• Gaya hidup konsumtif: “beli dulu, pikir nanti” menggerus kapasitas nabung.

Kapan Harus Mulai?

Sekarang. Semakin cepat mulai, semakin ringan setoran bulanannya. Menunda berarti beban makin besar.

Cara Hitung Kebutuhan Dana Pensiun

Rumus sederhana: Kebutuhan Bulanan x Lama Pensiun.

Catatan: Ini pendekatan sederhana (belum memasukkan inflasi & imbal hasil). Dengan investasi yang bertumbuh, kebutuhan setoran bisa lebih efisien.

Langkah Cerdas Menyiapkan Dana Pensiun

1. Tentukan target: tetapkan angka, usia pensiun, dan gaya hidup yang diinginkan.
2. Pisahkan rekening: buat rekening khusus seperti Tabungan Mega Dana agar tidak tercampur pengeluaran harian.
3. Aktifkan auto-debit di M-Smile: set setor rutin tiap tanggal gajian.
4. Mulai investasi bertahap: kombinasi reksa dana pasar uang/obligasi/SBN sesuai profil risiko.
5. Naikkan setoran tiap tahun: minimal mengikuti inflasi atau 5–10%/tahun.
6. Review tahunan: evaluasi kinerja & sesuaikan alokasi.

Kenapa Tabungan Saja Tidak Cukup?

Bunga tabungan umumnya < inflasi. Tanpa aset bertumbuh, daya beli tergerus. Kombinasikan tabungan likuid (untuk darurat) dengan instrumen bertumbuh (untuk jangka panjang) agar nilai riil terjaga.

Tips ala Finansial Planner

• Rule of thumb: sisihkan minimal 10–20% penghasilan untuk pensiun.
• Prioritaskan darurat 3–6 bulan biaya hidup sebelum agresif berinvestasi.
• Hindari tarik dana pensiun untuk kebutuhan jangka pendek.
• Disiplin otomatis: auto-debit mengalahkan “niat” semata.

Solusi dari Bank Mega

Bangun fondasi pensiun dengan ekosistem Bank Mega dan M-Smile:

• Tabungan Mega Dana: rekening khusus setoran pensiun, mudah dipantau.
• Deposito Berjangka: bantu pengembangan dana dengan tenor fleksibel.
• M-Smile: buka rekening digital, atur auto-debit, transfer BI-FAST ke platform investasi, pantau transaksi real time.
• Kartu Kredit Bank Mega: optimalkan MPC Points dari belanja rutin; hemat ini bisa dialihkan jadi setoran pensiun.

Tip: pisahkan rekening operasional harian dan rekening pensiun untuk menghindari “terpakai” tanpa rencana.

Penutup

Peringatan OJK soal rendahnya kesiapan pensiun adalah ajakan bertindak. Mulai sekarang, tetapkan target, otomatisasi tabungan, dan gabungkan tabungan + investasi agar dana pensiun tumbuh sehat. Manfaatkan Bank Mega dan M-Smile untuk membuat rencana pensiunmu berjalan otomatis, aman, dan terukur.

FAQ

Berapa persen ideal untuk dana pensiun?

Mulai 10–20% dari penghasilan. Tingkatkan saat penghasilan naik atau kebutuhan berkurang.

Produk apa yang cocok untuk pemula?

Reksa dana pasar uang/obligasi jangka pendek untuk memulai, lalu bertahap ke obligasi pemerintah atau indeks saham sesuai profil risiko.

Kenapa harus pisahkan rekening pensiun?

Agar dana tidak bercampur dan lebih disiplin. Gunakan Tabungan Mega Dana serta auto-debit lewat M-Smile.