Bagi para calon investor, ide untuk berinvestasi kerap menakutkan. Namun, tanpa mencoba mulai berinvestasi, kamu tidak akan membangun aset kekayaan. Tips investasi bagi pemula ini dapat kamu jadikan rujukan untuk meneguhkan hati dalam berinvestasi.
Menempatkan sejumlah uang tabungan ke dalam suatu tempat investasi tidaklah mudah bagi sebagian orang. Bayang-bayang kerugian kerap merasuk di pikiran pada calon investor yang belum berpengalaman. Kecemasan tersebut akhirnya mematahkan potensi keuntungan yang mungkin bisa diperoleh dari investasi.
Kecemasan tersebut wajar-wajar saja. Tapi, jangan jadikan kecemasan ini menghalangi niat kamu untuk membangun aset kekayaan. Tips investasi bagi pemula yang dikutip dari berbagai sumber ini dapat kamu jadikan rujukan.
- Menempatkan tabungan di rekening dengan imbal hasil yang tinggi
Rekening tabungan yang memberikan high yield dapat menjadi langkah awal investasi bagi seorang pemula yang sedang belajar berinvestasi.
Menurut Bankrate, cara ini bisa menjadi salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan pengembalian uang kamu di atas apa yang dihasilkan dari rekening giro biasa.
Kamu bisa membandingkan berbagai penawaran imbal hasil tabungan. Carilah jenis rekening yang memberikan bunga paling tinggi. Ini bisa menjadi tempat yang bagus untuk memarkir uang dalam beberapa tahun ke depan atau hanya untuk disimpan jika terjadi keadaan darurat.
- Menempatkan uang pada rekening Deposito
Selanjutnya, instrumen investasi bagi pemula yang baru belajar investasi adalah sertifikat deposito. Suku bunga deposito dapat menjadi imbal hasil yang cukup tinggi juga dari tabungan yang kamu tempatkan di bank. Suku bunga deposito dapat berubah-ubah.
Kamu bisa menempatkan uang kamu dalam bentuk deposito di Bank Mega, dengan pilihan mata uang dan minimal saldo deposito, sebagai berikut :
- IDR (rupiah Indonesia), saldo minimum Rp. 8 juta
- USD (dolar Amerika Serikat), saldo minimum USD 1.000
- AUD (dolar Australia), saldo minimum AUD 2.500
- SGD (dolar Singapura), saldo minimum SGD 3.000
- EUR (Euro), saldo minimum 1.000
Beda dengan rekening tabungan dan giro, deposito tidak bisa ditarik kapan saja kamu mau. Sertifikat deposito hanya bisa dicairkan pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai perjanjian kontrak di awal.
Baca Juga : 6 Tips Memilih Kartu Kredit Terbaik Untuk Ibu Rumah Tangga
- Investasi dalam reksa dana
Reksa dana memberi investor kesempatan untuk berinvestasi dalam setumpuk surat berharga seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang, yang mungkin tidak dapat dibangun sendiri dengan mudah.
Cara membeli reksa dana: pembelian reksa dana dapat dilakukan secara langsung melalui perusahaan Manajer Investasi yang menerbitkan dan mengelola Reksa Dana atau bisa melalui Bank yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Persyaratan awal calon investor: Syarat menjadi investor reksa dana adalah kartu identitas (KTP/SIM) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk membuka rekening sebelum membeli Reksa Dana. Selain itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan, investor juga wajib melakukan proses KYC (Know your customer) dan investor diwajibkan untuk melakukan pertemuan dengan pihak Manajer Investasi atau APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) minimal 1 kali.
Keuntungan dan resiko berinvestasi reksa dana
Keuntungan menempatkan investasi di reksa dana adalah :
- Dikelola oleh ahlinya, yakni Manajer Investasi yang berpengalaman.
- Investasi terjangkau, bisa dimulai dengan modal Rp100 ribu.
- Resiko yang lebih minimal, boleh melakukan diversifikasi investasi agar resiko yang dihadapi akan semakin kecil.
- Terjaganya likuiditas, investor dapat mencairkan kembali investasinya pada setiap hari kerja yang telah ditetapkan dalam kalender Bursa Efek Indonesia.
- Transparansi, investor dapat mengetahui Reksa Dananya diinvestasikan di aset-aset apa saja, dan Manajer Investasi wajib memberitahukan resiko yang dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada Investor.
Resiko memiliki reksa dana
Resiko Reksa Dana meliputi :
- Resiko berkurangnya nilai unit: karena dipengaruhi oleh perkembangan pasar uang dan pasar modal (seperti : perubahan suku bunga, jatuhnya harga saham, risiko default Emiten, dll).
- Resiko likuiditas: khusus untuk jenis Reksa Dana Tertutup, investor tidak dapat menjual investasinya kapan saja mereka mau, karena penjualannya harus dilakukan di Bursa yang tergantung pada permintaan serta penawaran yang ada.
- Mismanajemen pengelolaan: jika Manajer Investasi kurang atau tidak berhasil dalam mengelola portofolio Efeknya, maka Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit Reksa Dana akan menurun nilainya.
Baca Juga : Apa Itu Kartu Kredit? Plus Minus, Jenis, dan Cara Memperolehnya
- Investasi dalam Exchange Traded Fund (ETF).
ETF adalah reksa dana dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.
Perbedaan ETF dengan reksa dana biasa adalah ETF diperdagangkan secara langsung di bursa efek seperti layaknya saham, sehingga ETF bisa dibeli melalui perusahaan efek (broker). Sedangkan reksa dana hanya bisa dibeli lewat agen penjual reksa dana (APERD).
Keuntungan ETF: Lebih efisien, fleksibel, rendah resiko dan biaya, transparan,
Kekurangan ETF : bayar pajak capital gain ( 0,1 persen dari nilai penjualan), ada biaya spread atau selisih harga jual beli.
- Investasi saham perusahaan
Membeli saham di berbagai perusahaan merupakan pilihan investasi yang beresiko tinggi, tetapi juga bisa menjadi salah satu yang paling menguntungkan. Oleh karenanya sebelum kamu mulai berinvestasi, pertimbangkan terlebih dahulu apakah membeli saham realistis untuk kamu. Apakah kamu akan berinvestasi dalam jangka panjang, yang umumnya berarti setidaknya lima tahun? Apakah kamu memahami bisnis perusahaan dimana kamu beli sahamnya sebagai investasi?
Harga saham berubah setiap detik pada hari perdagangan. Hal ini sering membuat calon investor tertarik untuk melakukan perdagangan jangka pendek dengan saham individu.
Tips penting dalam investasi di Pasar Modal
Jika kamu berminat berinvestasi di Pasar Modal, berikut ini beberapa tips investasi bagi pemula yang dilansir dari Bisnis.com:
Tentukan tujuan investasi secara spesifik: Apakah tujuan investasi mu adalah untuk jangka panjang, menengah atau pendek? Tentukan dulu sebelum berinvestasi, dan berapa dana yang akan kamu investasikan?
Pahami tempat berinvestasi : pahami instrumen belajar investasi bagi pemula yang dipilih, pilihlah yang benar-benar kamu pahami. Mengutip dari Money Us News, penilaian merupakan faktor penting saat memilih saham. Profitabilitas perusahaan, prospek pertumbuhan pendapatan, kualitas manajemen dan kinerja industri.
Baca Juga : Bagaimana Memilih Bank Terbaik Untuk Menabung ?
Investasi secara bertahap : sebagai investor pemula, kamu sebaiknya mulai rajin membeli instrumen investasi yang dipilih, dan memikirkan strategi dan kesempatan jangka panjang.
Lakukan diversifikasi investasi : jangan tempatkan investasi pada satu keranjang. Jika sudah punya saham property, cobalah investasi saham bagi pemula dengan membeli saham di sektor komoditas. Tujuannya untuk meminimalisir resiko yang mungkin terjadi di masa depan. Ketika salah satu sektor melemah, setidaknya sektor yang lain menguat. Jadi, Anda tidak kehilangan banyak uang.
Amati pergerakan harga : Amati pergerakan harga investasi yang kamu pilih, baik itu saham, reksadana, maupun obligasi. Apalagi, jika berinvestasi pada saham yang pergerakan harganya sangat fluktuatif. Kamu harus terus memantau harganya.
Harga saham tidak selalu turun meski kondisi ekonomi tengah sulit. Akan ada masanya harga saham tersebut naik. Sehingga, rajinlah mengamati pergerakan harganya. Berapa persentase kenaikan dan penurunan harga dalam kurun waktu tiga hari terakhir.
Tertarik untuk memulai investasi? Bank Mega menyediakan layanan investasi juga lho, yang telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Mulai investasimu hari ini, bisa langsung diakses melalui aplikasi M-Smile, atau silakan kunjungi website Bank Mega di sini dan hubungi Mega Call di nomor 08041500010 atau +62 21 29601600.