Bicara tentang makanan tradisional Indonesia, pastinya gak bakalan tuntas dicicipi dengan waktu yang terbatas. Soalnya, dari Sabang sampai Merauke, di tiap-tiap daerah, selalu aja ada makanan tradisional yang menggugah selera.
Banyak banget makanan tradisional Indonesia yang enak dan lezat. Kekayaan kuliner nusantara ini merupakan representasi dari keragaman budaya dan suku yang ada di Indonesia.
Bumbu dan rempah-rempahnya yang khas, membuat menu masakan Indonesia yang rata-rata rasanya pedas itu menjadi salah satu daya tarik bagi para penikmat kuliner dari seluruh dunia.
Nah, dari beraneka ragam makanan tradisional yang ada di Indonesia, berikut ini delapan makanan yang sangat populer dan sebaiknya wajib kamu coba.
- Rendang
Rendang adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari tanah Minang, Sumatera Barat. Bahan utamanya berupa irisan daging sapi yang direbus sampai empuk dengan santan dan berbagai bumbu lainnya.
Bumbu rendang terdiri dari, antara lain, bawang putih, jahe, laos, cabai merah, daun kunyit, bawang merah, daun jeruk dan juga rempah seperti kemiri, ketumbar, kapulaga, kayu manis, pala, cengkeh hingga asam kandis.
Perlu waktu yang cukup lama dan keterampilan tersendiri untuk bisa menghasilkan rendang yang enak. Paling tidak butuh waktu empat jam, atau bahkan mungkin bisa lebih dari itu, untuk mendapatkan rendang yang lebih kering dan empuk. Biasanya, rendang disajikan dengan nasi putih hangat.
- Sate Padang
Selain rendang, Sumatera Barat juga dikenal dengan sate Padang-nya. Makanan yang disajikan dengan ketupat dan keripik singkong ini sudah mendunia juga seperti halnya rendang.
Perbedaan sate Padang dengan sate pada umumnya adalah pada bumbunya. Bumbu sate Padang berisi rempah-rempah seperti jinten, jahe, lengkuas, dan cabai yang dihaluskan dan ditumis hingga aromanya harum. Bumbu sate Padang terlihat berwarna kekuningan dengan tekstur yang agak kental seperti bubur.
Sebagian bumbu akan digunakan untuk merendam daging sate dan membuat sausnya. Daging sapi yang telah direndam lalu dibakar di atas perapian yang terbuat dari arang. Sate Padang yang telah matang kemudian diberi saus yang berasal dari bumbu-bumbu tadi. Agar lebih nikmat, sate Padang biasanya dimakan dengan keripik singkong pedas dan ketupat.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Hotel Mewah Untuk Staycation di Jakarta
- Pempek
Pempek merupakan makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Palembang Sumatera Selatan. Terbuat dari adonan ikan tenggiri atau ikan gabus yang digiling halus bersama dengan tepung tapioka, pempek memiliki beberapa varian seperti pempek kapal selam, lenjer, keriting, kulit, hingga lenggang.
Setelah digoreng, pempek disajikan dengan kuah cuko yang asam dan gurih. Untuk memberikan sensasi rasa pedas pada kuah cukonya, bisa ditambahkan dengan sambal hijau. Makanan ini bisa dimakan pada saat sarapan pagi, makan siang, kudapan sore hari dan juga pada waktu makan malam.
- Rawon
Rawon adalah makanan tradisional berkuah asli Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Bahan dasarnya adalah daging sapi, dengan kuah yang berwarna hitam kecoklatan. Warna kuah ini berasal dari keluak atau buah pohon kepayang.
Keluak harus direbus dan diperam dalam abu selama satu bulan, sebelum dimasak. Maksudnya supaya terjadi fermentasi pada racun keluak yang baru dipetik.
Selain keluak, bumbu lain yang digunakan dalam rawon adalah jahe, kemiri, kunyit, cabai merah, dan garam.
Daging rawon direbus bersama dengan bumbu lainnya sampai matang. Sepiring nasi hangat cocok untuk menemani rawon.
- Nasi Liwet
Makanan tradisional Indonesia lainnya yang sangat populer di masyarakat adalah nasi liwet. Makanan khas asal Solo, Jawa Tengah, ini adalah nasi yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam. Untuk memberikan aroma yang harum juga diberikan daun salam dan serai saat memasak nasi liwet.
Biasanya, nasi liwet disajikan dengan potongan ayam, telur, dan sambal goreng. Rasa santan yang gurih ditambah dengan pedasnya sambal goreng, membuat nasi liwet selalu dapat menggugah selera kamu.
- Gado-Gado
Makanan tradisional Indonesia berikutnya adalah gado-gado. Gado-gado dapat diartikan sebagai campur-campur. Hal ini karena makanan yang berbahan dasar sayuran seperti tauge, kol, kentang, bayam, dan kangkung dicampur-campur dengan saus kacang, tahu tempe, dan kerupuk serta nasi atau lontong.
Setelah sayuran tadi direbus sampai matang, kemudian saus manis, pedas, dan gurih yang terbuat dari kacang disiram di atas sayuran tersebut. Sepiring nasi atau sepotong lontong akan memberikan kelezatan yang tak terkira pada gado-gado.
- Gudeg
Makanan tradisional Indonesia ini berasal dari Yogyakarta. Makanan yang terkenal dengan rasanya yang manis dan gurih ini terbuat dari buah nangka yang direbus bersama gula aren, santan, daun salam, serai, dan lengkuas, sampai sangat empuk dan tercampur sempurna.
Untuk dapat menikmati kelezatan gudeg, pastikan juga tersedia nasi, telur rebus, potongan ayam, dan sambal goreng krecek dari kulit sapi yang kenyal. Karena percampuran berbagai bahan itulah yang membuat nasi gudeg sulit untuk dilupakan.
Baca Juga : 8 Tempat Nongkrong di Jakarta 24 Jam, Dari Yang Mahal Sampai Gratisan
- Woku
Woku merupakan bumbu rempah asal Manado Sulawesi Utara yang telah menjadi salah satu makanan tradisional Indonesia. Bentuk woku agak sedikit berkuah, dengan rasa yang pedas. Bahan-bahan woku terdiri dari daun jeruk, daun pandan, kemangi, cabai hijau, serai, jahe, kunyit, garam, cabai merah, dan bawang merah serta bawang putih. Bumbu woku ini dimasak bersama dengan potongan ayam atau ikan, sampai bumbu tersebut meresap ke dalam daging. Woku ayam atau ikan akan terasa lezatnya apabila ditemani dengan sepiring nasi putih hangat.
Berbagai makanan tradisional Indonesia yang menggugah selera ini sudah lama dipasarkan melalui berbagai restoran dan rumah makan, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Hal yang menarik, seperti halnya restoran dengan menu Western dan Chinese food, restoran-restoran yang menjual makanan tradisional Indonesia juga menerima kartu kredit sebagai alat pembayarannya.
Kartu kredit sudah lama dipakai sebagai alat pembayaran non tunai, karena sangat praktis. Kamu bisa menggunakannya di berbagai restoran juga dan berbagai transaksi lain.
Bila belum punya kartu kredit, kamu bisa mengajukannya ke bank dengan cara sebagai berikut.
Baca Juga : 7 Perbedaan Kartu Debit dan Kredit, Mana Lebih Baik?
Cara Mengajukan Kartu Kredit
Cara mengajukan kartu kredit gampang banget, asalkan kamu sudah memenuhi persyaratan yang diminta oleh bank.
Pada dasarnya, bank menetapkan syarat-syarat yang hampir sama. Salah satunya, dan ini yang paling penting banget, adalah kamu sudah punya penghasilan yang tetap. Penghasilan tetap ini, minimal adalah Rp 3 juta per bulan.
Dengan demikian, kartu kredit bisa diajukan oleh karyawan swasta, aparat sipil pemerintah (ASN), kalangan profesional, pekerja freelance, pedagang, dan pengusaha.
Syarat lainnya untuk mengajukan kartu kredit, adalah memenuhi syarat usia. Yaitu minimal 21 tahun dan maksimal 65 tahun untuk pemegang kartu utama. Sementara untuk pemegang kartu kredit tambahan, boleh berusia minimal 17 tahun. Kartu tambahan biasanya diberikan kepada anak dari pemegang kartu kredit utama.
Persyaratan dokumen untuk mengajukan kartu kredit
Selanjutnya, lengkapi persyaratan dokumen berikut ini saat kamu mengajukan kartu kredit.
- Fotokopi identitas diri (KTP/Paspor/KITAS)
- Slip gaji bulan terakhir
- Surat keterangan kerja dari perusahaan (untuk pegawai)
- Fotokopi rekening tabungan / rekening Koran tiga bulan terakhir
- Fotokopi NPWP
- Fotokopi kartu kredit sebelumnya (untuk pengajuan kartu kredit kedua di bank yang sama)
Jika persyaratan terpenuhi, langkah berikutnya kamu tinggal ajukan permohonan untuk memiliki kartu kredit ke bank.
Pengajuan aplikasi kartu kredit bisa dilakukan secara online, melalui website bank. Isi formulir aplikasi online yang tersedia dan persyaratan dokumen tadi. Selanjutnya, pihak bank akan melakukan verifikasi dan memproses pengajuan kartu kredit kamu. Dalam waktu paling cepat tujuh hari kerja, kamu sudah bisa memiliki kartu kredit.