Berinvestasi adalah salah satu cara untuk mencapai kebebasan finansial, dan instrumen investasi yang banyak dipilih adalah surat berharga, seperti sukuk dan obligasi. Kedua instrumen ini sering dianggap mirip karena sama-sama merupakan bentuk investasi pendapatan tetap, tetapi sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya.
Lalu, mana yang lebih cocok untuk portofolio investasi kamu? Yuk, pahami lebih lanjut tentang sukuk dan obligasi, perbedaannya, serta kelebihan masing-masing dalam artikel ini!
Apa Itu Sukuk dan Obligasi?
Sebelum membandingkan keduanya, kita harus memahami definisinya terlebih dahulu.
1. Sukuk
Sukuk adalah instrumen investasi berbasis syariah yang diterbitkan berdasarkan prinsip Islamic Finance. Berbeda dengan obligasi yang berbasis bunga, sukuk tidak mengandung unsur riba dan sebagai gantinya menggunakan sistem bagi hasil atau sewa dari aset yang mendasarinya.
Dalam investasi sukuk, investor tidak membeli surat utang, tetapi membeli kepemilikan atas aset yang digunakan sebagai dasar penerbitan sukuk. Oleh karena itu, sukuk dianggap lebih sesuai bagi investor yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, atau institusi lain untuk mendapatkan pendanaan. Investor yang membeli obligasi akan menerima kupon atau bunga secara berkala, serta pengembalian pokok utang saat jatuh tempo.
Obligasi merupakan instrumen yang sudah lama digunakan dalam dunia investasi dan memiliki berbagai jenis, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, serta obligasi ritel yang dapat dibeli oleh individu.
baca juga : Obligasi: Jenis-Jenis dan Manfaatnya untuk Investasi Jangka Panjang
Perbedaan Sukuk dan Obligasi
Meskipun sama-sama instrumen pendapatan tetap, ada beberapa perbedaan utama antara sukuk dan obligasi:
Aspek | Sukuk | Obligasi |
---|---|---|
Berdasarkan | Prinsip syariah Islam | Konsep surat utang |
Imbal hasil | Bagi hasil atau sewa aset | Bunga atau kupon |
Unsur riba | Tidak ada (berbasis akad syariah) | Mengandung riba (bunga) |
Kepemilikan | Investor memiliki bagian dari aset yang dikelola | Investor hanya memiliki surat utang |
Keamanan aset | Dijamin dengan aset riil | Tidak selalu memiliki jaminan aset |
Regulasi | Diatur oleh prinsip syariah dan OJK | Diatur oleh hukum keuangan umum |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa perbedaan utama terletak pada prinsip investasi yang digunakan. Jika kamu ingin berinvestasi secara syariah, sukuk bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika kamu lebih fleksibel dalam memilih instrumen investasi berbasis konvensional, obligasi bisa menjadi alternatif.
Kelebihan dan Kekurangan Sukuk
– Kelebihan Sukuk
✔ Bebas dari Riba – Cocok bagi kamu yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah.
✔ Imbal hasil tetap – Menggunakan sistem bagi hasil atau sewa yang stabil.
✔ Dijamin oleh aset riil – Lebih aman karena ada jaminan berupa aset dasar.
✔ Cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang – Bisa memberikan keuntungan yang stabil selama masa investasi.
– Kekurangan Sukuk
✖ Likuiditas lebih rendah – Tidak sefleksibel obligasi dalam proses jual beli di pasar sekunder.
✖ Pilihan lebih terbatas – Sukuk tidak sebanyak obligasi dalam variasi produk yang tersedia.
Kelebihan dan Kekurangan Obligasi
– Kelebihan Obligasi
✔ Pilihan lebih beragam – Bisa memilih obligasi pemerintah, korporasi, atau ritel sesuai kebutuhan.
✔ Dapat diperjualbelikan – Likuiditas lebih tinggi di pasar sekunder.
✔ Kupon atau bunga lebih tinggi dari deposito – Cocok untuk investor yang menginginkan penghasilan tetap.
baca juga : Cara Cepat Menghitung Harga Obligasi dengan Mudah
– Kekurangan Obligasi
✖ Mengandung unsur riba – Tidak cocok bagi investor yang ingin mengikuti prinsip syariah.
✖ Tidak selalu memiliki jaminan aset – Beberapa obligasi hanya berdasarkan kepercayaan terhadap penerbitnya.
✖ Tergantung kondisi pasar – Nilai obligasi bisa berubah tergantung suku bunga dan kondisi ekonomi.
Mana yang Cocok untuk Portofolio Investasi Kamu?
Setelah mengetahui perbedaan dan kelebihan masing-masing, sekarang saatnya menentukan mana yang lebih cocok untuk portofolio investasi kamu.
✅ Pilih Sukuk:
- Kamu ingin investasi berbasis syariah tanpa unsur riba.
- Mengutamakan keamanan dengan jaminan aset riil.
- Ingin investasi jangka menengah hingga panjang dengan risiko rendah.
✅ Pilih Obligasi:
- Kamu menginginkan imbal hasil tetap yang lebih tinggi dibandingkan deposito.
- Butuh instrumen investasi yang lebih fleksibel dan likuid.
- Tidak masalah dengan konsep bunga dalam investasi.
Bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat dari keduanya, mengkombinasikan sukuk dan obligasi dalam portofolio investasi bisa menjadi pilihan bijak. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari stabilitas sukuk sekaligus fleksibilitas obligasi.
Sukuk dan Obligasi
Sukuk dan obligasi sama-sama merupakan instrumen investasi pendapatan tetap yang bisa menjadi pilihan bagi investor dengan profil risiko rendah hingga menengah. Sukuk lebih cocok untuk mereka yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah, sementara obligasi lebih fleksibel dan tersedia dalam berbagai pilihan.
Sebelum memutuskan, pastikan untuk memahami tujuan investasi kamu, profil risiko, serta jangka waktu yang diinginkan. Jika kamu ingin lebih mudah mengatur investasi dan transaksi keuangan sehari-hari, gunakan kartu kredit Bank Mega yang menawarkan berbagai keuntungan tambahan dalam pengelolaan finansial.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang produk dan layanan dari Bank Mega, kamu bisa kunjungi website kami, hubungi layanan pelanggan kami di 08041500010, atau bisa juga download aplikasi M-Smile yang tersedia di App Store dan Play Store untuk daftar dan apply Tabungan Bank Mega dan Kartu Kredit Bank Mega sekarang juga! Kamu juga bisa apply kartu kredit hanya 5 menit langsung di-approve lewat sini.
Semoga artikel ini membantu kamu dalam menentukan investasi terbaik sesuai kebutuhan! 😊