Setiap generasi memiliki cara tersendiri dalam memandang kehidupan dan keuangan. Jika beberapa tahun terakhir konsep YOLO (You Only Live Once) mendominasi gaya hidup Gen Z dengan prinsip menikmati hidup tanpa terlalu banyak khawatir tentang masa depan, kini mulai muncul tren baru yang disebut YONO (You Only Need One).
YONO adalah konsep hidup minimalis dan lebih bijak dalam keuangan, di mana seseorang hanya fokus pada kebutuhan utama tanpa terjebak dalam gaya hidup konsumtif. Berbeda dengan YOLO yang mendorong pengeluaran tanpa perhitungan, YONO mengajak untuk lebih selektif dan sadar dalam menggunakan uang.
Lantas, bagaimana perbedaan YONO dan YOLO dalam praktik sehari-hari? Dan mengapa semakin banyak Gen Z yang beralih ke pola pikir YONO? Simak ulasannya berikut ini!
YOLO: Hidup Sekali, Jadi Harus Dinikmati?
YOLO menjadi salah satu tren gaya hidup yang berkembang pesat sejak era media sosial semakin mendominasi. Prinsipnya sederhana: hidup hanya sekali, jadi nikmati momen sebaik mungkin.
Penganut YOLO cenderung memiliki karakteristik berikut:
- Lebih mementingkan pengalaman dibanding tabungan → Traveling, nongkrong di kafe hits, dan membeli barang branded menjadi prioritas.
- Kurang mempertimbangkan investasi jangka panjang → Fokus menikmati hidup saat ini tanpa terlalu khawatir tentang keuangan di masa depan.
- Rentan impulsif dalam pengeluaran → Sering kali melakukan pembelian berdasarkan keinginan sesaat tanpa berpikir panjang.
Tidak ada yang salah dengan menikmati hidup, namun jika dilakukan tanpa perencanaan keuangan yang matang, gaya hidup YOLO bisa membawa konsekuensi jangka panjang. Banyak yang akhirnya kesulitan memenuhi kebutuhan mendesak karena dana sudah habis untuk keinginan sesaat.
YONO: Hidup Lebih Sederhana, Pilih yang Paling Dibutuhkan
Di sisi lain, YONO hadir sebagai konsep yang berlawanan dengan YOLO. YONO adalah mindset yang menekankan pada kesadaran finansial dan minimalisme dalam gaya hidup.
Gen Z yang mengadopsi YONO biasanya memiliki pola pikir sebagai berikut:
- Lebih selektif dalam belanja → Tidak mudah tergoda tren atau diskon, tetapi hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan.
- Mengutamakan keuangan jangka panjang → Fokus menabung, berinvestasi, dan memastikan keamanan finansial untuk masa depan.
- Menerapkan konsep “cukup” → Tidak berlebihan dalam konsumsi dan lebih mengapresiasi kesederhanaan.
Misalnya, dalam hal gadget, seseorang dengan pola pikir YOLO mungkin akan membeli smartphone terbaru setiap tahun karena ingin tampil up-to-date. Sedangkan orang dengan prinsip YONO akan mempertahankan smartphone selama masih berfungsi dengan baik dan hanya menggantinya saat benar-benar diperlukan.
Mengapa Gen Z Mulai Beralih ke YONO?
Ada beberapa faktor yang mendorong pergeseran mindset dari YOLO ke YONO di kalangan Gen Z:
1. Kesadaran akan Stabilitas Keuangan
Banyak anak muda yang mulai menyadari pentingnya memiliki dana darurat dan investasi untuk masa depan. Tidak sedikit yang mengalami kesulitan finansial akibat gaya hidup YOLO, sehingga beralih ke pendekatan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan.
2. Meningkatnya Biaya Hidup
Dengan inflasi dan harga properti yang semakin mahal, Gen Z mulai berpikir ulang tentang cara mengalokasikan uang mereka. Daripada menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat, banyak yang lebih memilih untuk menabung atau berinvestasi demi kehidupan yang lebih stabil.
3. Tren Minimalisme dan Sustainability
Gaya hidup minimalis semakin populer di kalangan Gen Z, terutama karena kesadaran akan dampak lingkungan. Mereka lebih memilih memiliki barang yang benar-benar dibutuhkan daripada terus-menerus membeli sesuatu yang hanya bersifat konsumtif.
4. Meningkatnya Kesadaran Finansial di Media Sosial
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh di era digital yang memberikan akses mudah ke berbagai informasi keuangan. Banyak influencer keuangan yang mengedukasi anak muda tentang pentingnya menabung, berinvestasi, dan hidup hemat.
baca juga : Manfaat Menabung: Bukan Cuma Simpan Uang, tapi juga Investasi
Bagaimana Cara Memulai Gaya Hidup YONO?
Jika kamu ingin mulai menerapkan konsep YONO dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Buat Prioritas Keuangan
Tentukan mana kebutuhan utama dan mana yang hanya keinginan sesaat. Misalnya, dana darurat, tabungan, dan investasi harus menjadi prioritas sebelum mengalokasikan uang untuk hiburan atau belanja konsumtif.
2. Gunakan Prinsip “One In, One Out”
Sebelum membeli barang baru, pastikan kamu benar-benar membutuhkannya. Jika memungkinkan, ganti kebiasaan menumpuk barang dengan konsep “satu masuk, satu keluar” agar tidak terjebak dalam pola konsumsi berlebihan.
3. Hindari Godaan Tren dan FOMO
Media sosial sering kali membuat kita tergoda untuk mengikuti tren baru. Mulailah berpikir apakah suatu pembelian benar-benar diperlukan atau hanya untuk memenuhi ekspektasi sosial.
4. Optimalkan Keuangan dengan Investasi dan Tabungan
Mulailah menabung sejak dini dan pertimbangkan investasi jangka panjang seperti reksa dana, saham, atau aset lainnya. Dengan begitu, kamu bisa menikmati hidup tanpa khawatir tentang kestabilan finansial di masa depan.
Gunakan Kartu Kredit Bank Mega untuk Pengelolaan Keuangan yang Lebih Mudah
Bagi kamu yang ingin lebih bijak dalam mengatur keuangan, Kartu Kredit Bank Mega bisa menjadi solusi yang tepat. Dengan kartu ini, kamu bisa menikmati berbagai keuntungan seperti:
- Diskon eksklusif di berbagai merchant pilihan
- Kemudahan transaksi online dan offline
- Reward points yang bisa ditukarkan dengan berbagai manfaat menarik
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang produk dan layanan dari Bank Mega, kamu bisa kunjungi website kami, hubungi layanan pelanggan kami di 08041500010, atau bisa juga download aplikasi M-Smile yang tersedia di App Store dan Play Store untuk daftar dan apply Tabungan Bank Mega dan Kartu Kredit Bank Mega sekarang juga! Kamu juga bisa apply kartu kredit hanya 5 menit langsung di-approve lewat sini.
YOLO vs YONO
Tren YOLO yang dulunya populer kini mulai bergeser ke YONO, di mana banyak anak muda lebih memilih hidup minimalis, hemat, dan terencana. Pergeseran mindset ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran akan stabilitas finansial, biaya hidup yang semakin tinggi, serta akses edukasi keuangan yang lebih luas.
Mengadopsi gaya hidup YONO adalah pilihan yang cerdas bagi kamu yang ingin menikmati hidup tanpa mengorbankan kestabilan keuangan di masa depan. Jadi, sudah siap meninggalkan kebiasaan YOLO dan mulai menerapkan prinsip YONO? 🚀