Pengangguran menjadi salah satu tantangan ekonomi yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu jenis pengangguran yang sering terjadi akibat perubahan dalam ekonomi adalah pengangguran struktural.
Pengangguran struktural adalah kondisi ketika tenaga kerja kehilangan pekerjaan karena adanya perubahan dalam struktur ekonomi, teknologi, atau permintaan pasar yang mengubah kebutuhan keterampilan tenaga kerja.
Sebagai contoh, pekerja di industri manufaktur yang sebelumnya mengandalkan tenaga manusia mungkin kehilangan pekerjaannya karena perusahaan mulai menggunakan mesin otomatis. Jika mereka tidak memiliki keterampilan baru yang dibutuhkan di era digital, mereka akan mengalami kesulitan mencari pekerjaan baru.
Lantas, apa yang menyebabkan pengangguran struktural, bagaimana dampaknya, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Pengangguran Struktural
Secara sederhana, pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Ketika sebuah industri berkembang dan mengalami transformasi, beberapa jenis pekerjaan menjadi usang dan tidak lagi dibutuhkan. Akibatnya, pekerja yang tidak memiliki keterampilan baru akan kehilangan pekerjaan dan sulit mendapatkan pekerjaan lain di industri yang berbeda.
Pengangguran struktural biasanya terjadi dalam jangka panjang karena pekerja harus menyesuaikan keterampilan mereka dengan permintaan pasar yang baru.
Penyebab Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya:
-
Kemajuan Teknologi
Otomasi dan kecerdasan buatan (AI) telah menggantikan banyak pekerjaan manual. Misalnya, penggunaan mesin otomatis di pabrik membuat banyak pekerja kehilangan pekerjaan karena tenaga manusia tidak lagi dibutuhkan dalam skala besar. -
Perubahan Permintaan Pasar
Konsumen yang beralih ke produk atau layanan baru dapat menyebabkan industri lama mengalami penurunan. Contohnya, industri film kamera yang tergantikan oleh kamera digital dan smartphone. -
Globalisasi
Banyak perusahaan yang memindahkan produksi mereka ke negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah. Hal ini menyebabkan pekerja di negara asal mengalami pengangguran struktural karena pekerjaan mereka berpindah ke luar negeri. -
Perubahan Regulasi atau Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang mengubah aturan ketenagakerjaan atau lingkungan bisnis juga dapat menyebabkan pengangguran struktural. Misalnya, pelarangan penggunaan plastik sekali pakai dapat membuat beberapa industri mengalami penurunan produksi dan mengurangi jumlah pekerja. -
Kurangnya Akses ke Pendidikan dan Pelatihan
Banyak pekerja yang tidak memiliki keterampilan baru karena kurangnya akses ke pendidikan dan pelatihan kerja. Padahal, keterampilan baru sangat diperlukan agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan ekonomi.
Contohnya dalam Kehidupan Nyata
Untuk memahami lebih jelas bagaimana pengangguran struktural terjadi, berikut beberapa contohnya dalam kehidupan nyata:
-
Peralihan dari Tenaga Kerja Manusia ke Mesin Otomatis
– Seorang pekerja di pabrik tekstil kehilangan pekerjaan karena perusahaan mulai menggunakan mesin otomatis untuk meningkatkan efisiensi produksi.
– Tanpa keterampilan baru, pekerja ini akan kesulitan mendapatkan pekerjaan di bidang lain. -
Toko Ritel yang Kalah dengan E-Commerce
– Dengan berkembangnya e-commerce, banyak toko fisik mengalami penurunan penjualan dan terpaksa menutup usaha mereka.
– Akibatnya, pegawai toko yang tidak memiliki keterampilan digital sulit mendapatkan pekerjaan baru. -
Pekerja Percetakan yang Terdampak Digitalisasi
– Dulu, industri percetakan menjadi bisnis yang menguntungkan, tetapi kini banyak media beralih ke format digital.
– Pekerja percetakan yang tidak memiliki keterampilan digital terpaksa mencari pekerjaan di bidang lain yang belum tentu sesuai dengan pengalaman mereka.
Dampak Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural bisa berdampak luas pada individu maupun perekonomian suatu negara. Beberapa dampak yang dapat terjadi antara lain:
- Menurunnya Pendapatan Masyarakat → Pekerja yang kehilangan pekerjaan mengalami kesulitan ekonomi karena tidak memiliki penghasilan tetap.
- Peningkatan Ketimpangan Sosial → Orang-orang dengan keterampilan yang ketinggalan zaman cenderung sulit mendapatkan pekerjaan baru, sementara mereka yang memiliki keterampilan digital lebih mudah mendapatkan pekerjaan.
- Beban pada Pemerintah → Pengangguran struktural dapat meningkatkan beban pemerintah karena harus menyediakan bantuan sosial bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
baca juga : Memahami Konsep Kewirausahaan: Definisi, Tujuan, dan Karakteristik Utama
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Meski pengangguran struktural terjadi karena perubahan dalam ekonomi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
-
Pendidikan dan Pelatihan Ulang (Reskilling & Upskilling)
– Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan program pelatihan keterampilan baru bagi pekerja yang terkena dampak otomatisasi atau perubahan industri.
– Misalnya, seorang kasir yang kehilangan pekerjaannya karena adanya kasir otomatis bisa mendapatkan pelatihan untuk menjadi analis data atau customer service digital.
-
Mendorong Wirausaha dan Ekonomi Kreatif
– Pemerintah bisa memberikan bantuan modal dan pelatihan bagi mereka yang ingin memulai usaha sendiri, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada pekerjaan formal.
– Misalnya, pekerja yang terkena dampak pengangguran struktural bisa diarahkan untuk mengembangkan bisnis online atau usaha berbasis digital. -
Mengembangkan Industri Baru
– Negara dapat berinvestasi dalam industri baru seperti energi terbarukan, teknologi hijau, dan digitalisasi untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi mereka yang terdampak oleh pergeseran industri.
-
Mempermudah Akses Pendidikan Teknologi
– Sekolah dan universitas perlu menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri saat ini agar lulusan memiliki keterampilan yang relevan.
– Program vokasi dan bootcamp teknologi juga bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin beralih ke bidang yang lebih menjanjikan.
Gunakan Kartu Kredit Bank Mega untuk Kemudahan Finansial
Bagi kamu yang sedang meningkatkan keterampilan atau mencari peluang baru, memiliki metode pembayaran yang fleksibel bisa sangat membantu. Dengan Kartu Kredit Bank Mega, kamu bisa menikmati berbagai keuntungan seperti:
- Promo eksklusif di berbagai merchant pendidikan dan pelatihan
- Kemudahan transaksi online dan offline
- Reward points yang bisa ditukarkan dengan berbagai keuntungan menarik
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang produk dan layanan dari Bank Mega, kamu bisa kunjungi website kami, hubungi layanan pelanggan kami di 08041500010, atau bisa juga download aplikasi M-Smile yang tersedia di App Store dan Play Store untuk daftar dan apply Tabungan Bank Mega dan Kartu Kredit Bank Mega sekarang juga! Kamu juga bisa apply kartu kredit hanya 5 menit langsung di-approve lewat sini.
Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang terjadi akibat perubahan dalam struktur ekonomi, teknologi, atau permintaan pasar. Meskipun sering terjadi akibat perkembangan industri, ada banyak cara untuk mengatasinya, seperti pelatihan ulang, pengembangan usaha, dan inovasi di bidang pendidikan.
Dengan strategi yang tepat, dampak pengangguran struktural bisa dikurangi dan tenaga kerja bisa lebih siap menghadapi perubahan di masa depan. 🚀